Rabu, 27 Juli 2016

KAMIKAZE SANG PASUKAN BERANI MATI

Assalamualaikum Wr.Wb. insyaallah pada kesempatan kali ini saya bakal membahas topic mengenai kamikaze. Jadi kalau yang saya tau sih yaaa dan mungkin yang ada dibenak banyak orang kalau mendengar nama kamikaze pasti kita akan teringat dengan segerombolan pilot gila yang nekat menabrakkan pesawat tempurnya ke kapal kapal perang sekutu untuk membela Negara. Mungkin kalau di zaman sekarang ini, pasukan kamikaze ini lebih mirip kaya para pelaku bom bunuh diri yang terdoktrin bahwa mati bunuh diri dalam membela agama atau kelompok adalah sebuah kematian yang terhormat hehehehe…. Baiklah kalau begitu langsung saja kita mulai penjelasan mengenai apakah sebenarnya kamikaze itu..
Kamikaze, jadi kamikaze ini sebenarnya secara harfiah berarti "angin dewa") adalah sebuah istilah bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada tahun 1281. Nah tapi kalau dalam bahasa inggris kamikaze ini merujuk kepada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut Sekutu. Dan sekarang kamikaze lebih dikenal sebagai serangan bunuh diri. Saking terkenalnya kata kamikaze ini bahkan sampai dijadikan sebagai salah satu nama Clan Point Blank yang cukup terkenal dan legendaris yaitu Kamikaze.Corp (hehehe ketauan deh bloggernya gamer)

Kamikaze ini muncul setelah kekalahan Jepang  di Pertempuran Pulau Midway pada Tahun 1942,mereka mempunyai momentum Untuk memulai Perang Pasifik (dikenal secara resmi sebagai Perang luar biasa Asia Timur di Jepang). Selama Tahun 1943-1944, angkatan perang Sekutu, didukung Oleh sektor industri yang maju dan sumber penghasilan yang cukup Kaya Mulai mengintai gerak gerik pasukan jepang. Pesawat pesawat tempur Jepang banyak yang kalah kelas dengan pesawat -pesawat tempur AS, terutama F4U Corsair dan P-51 Mustang.Karena kekalahan di pertempuran dan banyaknya pilot - pilot yang mati, jepang pun jadi kekurangan pilot - pilot trampil untuk dijadikan pilot kamikaze.

Pada 15 Juli tahun 1944, Saipan, pangkalan militer penting milik jepang Jepang, jatuh ketangan pasukan Sekutu.Penguasaan atas pangkalan militer Saipan Memungkinkan pasukan sekutu untuk menggunakan pesawat pembom Jarak Jauh Superfortress B-29 Untuk membumi hanguskan pulau utama jepang.Setelah Jatuhnya Pangkalan Militer Saipan, komando tertinggi Jepang meramalkan bahwa Sekutu akan mencoba Untuk segera menduduki Filipina, yang lokasinya strategis dan karena berada di ladang minyak antara Asia Tenggara dan Jepang.

Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Vice Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral Takejiro Onishi yang menggantikan Teraoka pada Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena Onishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. dalam waktu yang sama pada tahun 1944, Lt Tanaka menekankan pukulan telak pada sasaran lawan ditekankan hanya bisa berhasil bila pilot ikut serta dalam pesawat roket itu sampai ke sasaran, bahkan dia bersedia menjadi orang yang pertama untuk melakukan itu.

Kamikaze ini pertama kali beroperasi yaitu di kala mereka menabrakkan pesawat mereka kepada kapal USS Indiana dan USS Reno dalam perang Midway 1944. Setelah serangan ini Kamikaze semakin gencar melakukan operasinya hingga pada saat puncaknya terjadi pada 6 April tahun 1945 di kepulauan Okinawa.Serangan kamikaze di kepulauan okinawa ini Dipusatkan untuk menghancurkan kapal kapal perusak(Destroyer) milik pasukan sekutu. Serangan ini Melibatkan sekitar 1.465 pesawat, Menciptakan kekacauan yang cukup besar tetapi menjelang akhir pertempuran, sedikitnya 21 kapal AS berhasil ditenggelamkan oleh kamikaze.

Karena waktu itu jepang masih kalah jauh dalam hal teknologi perang dari Pasukan Sekutu Jepang melatih pilot- pilot dari armada tempur udaranya untuk dijadikan pilot - pilot kamikaze yang cenderung lebih mudah bagi jepang Untuk menghancurkan pesawat -pesawat atau kapal -kapal milik pasukan sekutu.Pasukan angkatan laut sekutu juga sudah mulai mengembangkan teknik untuk menangkal serangan -serangan pilot kamikaze jepang seperti menembakki pesawat-pesawat kamikaze dengan senapan AA Gun Yang Ada di kapal perang ke arah pesawat kamikaze yang terbang mendekat ke arah kapal sebelum pesawat - pesawat kamikaze jepang menabrak kapal perang milik pasukan sekutu.Walaupun taktik seperti itu tidak bisa dipakai untuk melawan serangan - serangan pesawat kamikaze jepang yang menyerang dari sudut tinggi yaitu serangan khas pilot kamikaze yang menggunakan pesawat buatan jepang yang bernama ohka. Selama tahun 1945, militer Jepang mulai menyimpan ratusan pesawat - pesawatnya untuk dipakai pada misi - misi kamikaze dan kapal bunuh diri untuk menghadapi aramada laut pasukan sekutu.

Para pasukan kamikaze ini dilatih keras dan berat. Segala sesuatunya harus lebih dari biasanya dan dipaksakan dalam waktu enam bulan untuk memperisapkan serangan yang diyakini menentukan nasib Jepang itu dimana para instruktur harus mempersiapkan ratusan pilot tanpa pengalaman menjadi pilot kamikaze. Banyak kasus trainee yang dipukul tongkat bambu atau pemukul baseball bahkan hajaran dari instruktur. Mereka berlatih di tengah musim dingin, terbang di tengah badai salju berketinggian 1500 kaki. Tak sedikit pilot yang mengalami gangguan psikologis walau akhirnya bisa diatasi. Belum lagi latihan dengan Ohka yang cukup berbahaya. Saat latihan keras itu, Kepala Staf Komandan Angkatan Laut Kekaisaran, Admiral Noritake Toyoda sempat melakukan kunjungan pada bulan Desembernya untuk memberikan semangat dan terakhir, membuat foto bersama serta memberi hadiah berupa sebilah pedang pendek dan hachimaki berupa ikat kepala tradisional berwarna putih bertuliskan Jinrai Butai.

Saat untuk berangkat ke pangkalan Kyushu, para pilot berdoa dahulu di Kuil Yasukuni, Kuil Meiji dan pelataran Istana Kekaisaran Jepang, memohon kesuksesan misi mereka. Kebanyakan para orang tua diizinkan menungunjungi putra mereka saat misi mereka sudah dekat. Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya. Pada tanggal 28 Juni 1945, Skuadron Divine Thunderbolts atau Jinrai Butai bergerak ke arah paling selatan di pulau Kyushu. Disana mereka berpencar. Sebagian ke markas Pangkalan udara Angkatan Laut Izumi dan yang lain ada yang ke pangkalan Myakonojo .

Dari sini mereka ke Tomitaka, Usa, Oita dan ke pangkalan udara pusat Angkatan Laut di Kanoya. latihan tetap berjalan meski sorti pertama sudah dilakukan. Bila tidak berlatih, merka berlatih kendo, yudo, renang bahkan tenis. Latihan ini akhirnya menghasilkan pilot pilot kamikaze yang tangguh dan bermental kuat hingga berani mengorbankan nyawanya demi Negara karena sudah tertanam dalam diri mereka bahwa mati dalam kondisi seperti itu adalah sebuah kematian yang terhormat.
Penerbangan Kamikaze terakhir dilakukan pada hari terakhir perang ketika sebuah penerbangan dari 11 Pembom Judy, masing-masing membawa bom seberat 880 kg berangkat dari Pangkalan Udara Angkatan Laun Oita di Kyushu menuju Okinawa. Misi jam ke-11 itu dipimpin sendiri oleh Vice Admiral Matome Ugaki, komandan Armada Udara ke-5 yang ingin mati sebagai seorang samurai karena merasa, "Saya sudah mengirim begitu banyak pilot untuk mati".

Kalahnya Jepang juga memukul organisator unit Kamikaze pertama Vice Admiral Tekijiro Ohnishi. Pada hari itu dia memanggil padar staf perwiranya di kediaman resminya. Saat pertemuan terakhir Ohnishi menuliskan pesan terakhir "Untuk jiwa-jiwa tentaraku saya menghaturkan penghargaan setinggi-tingginya untuk keberanian yang telah dilakukan. Dalam kematian aku minta maaf kepada jiwa-jiwa para pemberani ini dan juga kepada keluarganya". Statement ini juga sekaligus menjadi pertanda akhir dari operasi pasukan khusus kamikaze.


Mungkin itulah yang dapat saya posting mengenai Kamikaze. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda semua. Sekian dan Terimakasih….


SOURCE: WIKIPEDIA

0 komentar:

Posting Komentar